JEPARA - Keinginan pelatih Persijap Junaedi untuk menambah pemain sebenarnya sejalan dengan rencana manajemen yang akan memperbaiki performa tim di putaran kedua nanti. Permasalahan keuangan yang selama ini menjadi kendala mulai dicarikan jalan keluar.Sekretaris Tim Persijap Nurjamil mengatakan, posisi Persijap yang kini berada di papan bawah memantik kekhawatiran manajemen. Sebab, jika tidak segera diperbaiki bukan tidak mungkin tim kebanggaan warga Jepara ini bakal terperosok ke jurang degradasi dan sulit keluar lagi. Mengingat, tim-tim lain tengah serius membenahi barisan pasukannya untuk menyongsong putaran kedua.
”Ada
dua opsi yang saat ini sedang kami siapkan. Pertama, menyerahkan
persoalan ini ke ketua umum. Kedua, meminta kepada dukungan konkret
dari kalangan suporter,” kata Nurjamil, Kamis (4/2/2010).
Pada
opsi pertama, manajemen berharap supaya Ketua Umum Persijap Ahmad
Marzuki yang notabene Wakil Bupati Jepara bisa mencarikan dana talangan
untuk membeli pemain tambahan. Dalam hal ini, salah satu pos yang
dijadikan sasaran tembak adalah APBD 2010. Jika Persijap mendapat
tambahan dana dari APBD Kabupaten Jepara, maka rencana pembelian pemain
baru dapat direalisasikan.
”Akan tetapi, jika opsi pertama tidak
tercapai, terpaksa kami menempuh rencana kedua. Kami meminta komitmen
suporter untuk tetap menyaksikan laga kandang Persijap, baik ketika
disiarkan langsung oleh stasiun televisi maupun tidak,” tambahnya.
Pengalaman
pada putaran pertama lalu, target pendapatan dari sektor tiket tidak
mampu tercapai karena saat laga kandang disiarkan langsung, sebagian
besar suporter memilih menyaksikan pertandingan di rumah masing-masing.
Kondisi ini menjadikan tempat duduk Stadion Gelora Bumi Kartini banyak
yang kosong.
Pada putaran kedua nanti, Persijap memiliki delapan
partai kandang. Apabila di setiap pertandingan, panpel mampu meraup
penghasilan setidaknya Rp200 juta, maka sebagian dari pendapatan ini
bisa digunakan untuk menutup alokasi belanja pemain.
”Jika dua opsi tersebut ternyata gagal dijalankan, terus terang kami sulit berbicara tentang pemain baru,” ucap Nurjamil.
Dia
mengungkapkan, anggaran untuk mendatangkan seorang pemain asing
dibutuhkan dana minimal Rp500 juta. Namun, karena ini hanya setengah
musim saja maka dengan dana Rp300 juta manajemen sudah bisa mendapatkan
pemain yang diinginkan pelatih.
”Pelatih meminta penambahan pemain
diprioritaskan untuk sektor depan. Dari manajemen juga berpikir seperti
itu. Makanya, saat ini kami terus berupaya mencari solusi terbaik,”
terang dia.
Sementara, persiapan tim Persijap menjamu Persiwa 9
Februari mendatang kembali menemui kendala. Striker muda Tim Laskar
Kalinyamat Johan Juansyah dibekap cedera saat menjalani latihan bersama
rekan-rekannya. Pemain yang menggeser posisi Noorhadi di skuad inti
Persijap ini cedera engkel kaki kanan.
Selain Johan, pemain
sayap Yogi Alfian juga harus beristirahat, menyusul cedera otot betis
kaki kiri. Saat ini, kedua pemain ini tengah menjalani terapi dari tim
medis. ”Tidak parah kok, hanya salah tumpuan saat terjatuh. Saya tetap
optimistis bisa segera pulih dan siap membela Persijap pada
pertandingan nanti,” kata Johan Juansyah. (fmh)
Sundoyo Hardi - Koran SI