Pages

Rabu, 03 Februari 2010

Penambahan Pemain Diserahkan Ketua Umum


JEPARA - Keinginan pelatih Persijap Junaedi untuk menambah pemain sebenarnya sejalan dengan rencana manajemen yang akan memperbaiki performa tim di putaran kedua nanti. Permasalahan keuangan yang selama ini menjadi kendala mulai dicarikan jalan keluar.Sekretaris Tim Persijap Nurjamil mengatakan, posisi Persijap yang kini berada di papan bawah memantik kekhawatiran manajemen. Sebab, jika tidak segera diperbaiki bukan tidak mungkin tim kebanggaan warga Jepara ini bakal terperosok ke jurang degradasi dan sulit keluar lagi. Mengingat, tim-tim lain tengah serius membenahi barisan pasukannya untuk menyongsong putaran kedua.
”Ada dua opsi yang saat ini sedang kami siapkan. Pertama, menyerahkan persoalan ini ke ketua umum. Kedua, meminta kepada dukungan konkret dari kalangan suporter,” kata Nurjamil, Kamis (4/2/2010). Pada opsi pertama, manajemen berharap supaya Ketua Umum Persijap Ahmad Marzuki yang notabene Wakil Bupati Jepara bisa mencarikan dana talangan untuk membeli pemain tambahan. Dalam hal ini, salah satu pos yang dijadikan sasaran tembak adalah APBD 2010. Jika Persijap mendapat tambahan dana dari APBD Kabupaten Jepara, maka rencana pembelian pemain baru dapat direalisasikan. ”Akan tetapi, jika opsi pertama tidak tercapai, terpaksa kami menempuh rencana kedua. Kami meminta komitmen suporter untuk tetap menyaksikan laga kandang Persijap, baik ketika disiarkan langsung oleh stasiun televisi maupun tidak,” tambahnya. Pengalaman pada putaran pertama lalu, target pendapatan dari sektor tiket tidak mampu tercapai karena saat laga kandang disiarkan langsung, sebagian besar suporter memilih menyaksikan pertandingan di rumah masing-masing. Kondisi ini menjadikan tempat duduk Stadion Gelora Bumi Kartini banyak yang kosong. Pada putaran kedua nanti, Persijap memiliki delapan partai kandang. Apabila di setiap pertandingan, panpel mampu meraup penghasilan setidaknya Rp200 juta, maka sebagian dari pendapatan ini bisa digunakan untuk menutup alokasi belanja pemain. ”Jika dua opsi tersebut ternyata gagal dijalankan, terus terang kami sulit berbicara tentang pemain baru,” ucap Nurjamil. Dia mengungkapkan, anggaran untuk mendatangkan seorang pemain asing dibutuhkan dana minimal Rp500 juta. Namun, karena ini hanya setengah musim saja maka dengan dana Rp300 juta manajemen sudah bisa mendapatkan pemain yang diinginkan pelatih. ”Pelatih meminta penambahan pemain diprioritaskan untuk sektor depan. Dari manajemen juga berpikir seperti itu. Makanya, saat ini kami terus berupaya mencari solusi terbaik,” terang dia. Sementara, persiapan tim Persijap menjamu Persiwa 9 Februari mendatang kembali menemui kendala. Striker muda Tim Laskar Kalinyamat Johan Juansyah dibekap cedera saat menjalani latihan bersama rekan-rekannya. Pemain yang menggeser posisi Noorhadi di skuad inti Persijap ini cedera engkel kaki kanan. Selain Johan, pemain sayap Yogi Alfian juga harus beristirahat, menyusul cedera otot betis kaki kiri. Saat ini, kedua pemain ini tengah menjalani terapi dari tim medis. ”Tidak parah kok, hanya salah tumpuan saat terjatuh. Saya tetap optimistis bisa segera pulih dan siap membela Persijap pada pertandingan nanti,” kata Johan Juansyah. (fmh)  
Sundoyo Hardi - Koran SI

Mesir Tembus 10 Besar FIFA


ZURICH - Lengkap sudah kegembiraan Timnas Mesir. Usai menjuarai Piala Afrika 2010 untuk ketujuh kalinya akhir Januari lalu, armada Pharaos -julukan Mesir- memastikan diri duduk di peringkat 10 ranking FIFA, demikian seperti disitat reuters, Kamis (4/2/2010).

Kemenangan tipis atas Ghana (1-0), Senin (1/2/2010) lalu kembali membuahkan trofi Piala Afrika untuk skuad besutan Hassan Shehata. Hasil tersebut mengantarkan Mesir ke papan atas ranking CAF (Konfederasi Sepakbola Afrika) sekaligus menempati 10 besar tim terbaik dunia versi FIFA. Mesir naik 14 peringkat setelah Desember 2009 lalu hanya menduduki posisi 24. Ini merupakan posisi tertinggi yang pernah diraih Ahmed Hassan dkk.
Juara dua Piala Afrika 2010 Ghana tentunya juga berhak mendapatkan ‘promosi’. Ghana saat ini berada di peringkat 27 dengan total nilai 823, naik tujuh peringkat dari posisi terakhir. Nigeria yang tampil sebagai juara tiga berhasil duduk di peringkat 15 usai mengumpulkan 956 poin.
Peringkat pertama FIFA hingga saat ini masih dikuasai Spanyol yang membukukan hasil sempurna pada Kualifikasi Piala Dunia 2010 dengan memborong 10 kemenangan. Posisi Brasil, Belanda, Italia, dan Portugal di deretan lima besar pun tidak mengalami perubahan. Sayangnya, Kroasia menjadi korban pasukan Pharaos setelah harus turun satu peringkat ke posisi 11.
Sementara itu, Indonesia harus turun 16 peringkat setelah menuai hasil buruk di Pra-Piala Asia lalu. Pasukan Merah Putih kini menempati posisi 135 dan mengemas 155 angka. 
 
Berikut ranking terbaru FIFA periode Februari 2010:
 1. Spanyol (1627) 2. Brasil (1568) 3. Belanda (1288) 4. Italia (1209) 5. Portugal (1176) 6. Jerman (1173) 7. Prancis (1117) 8. Argentina (1082) 9. Inggris (1076) 10. Mesir (1069)
 
Okezone 

Cara mengatasi bau badan

orang biasa menghabiskan setengah liter keringat setiap hari.

sebagian besar keringat menguap ke udara tanpa banyak merepotkan, namun sebagian tidak. ketika keringat kita terperangkap, contoh di ketiak, bakteri akan dengan cepat berkembang dan bau badanlah yang terproduksi.

ada beberapa cara untuk membantu kita melawan bau badan ini :

1. Pilih pakaian anda hati2
pakaian yang ketat dan berjenis sintetis menyebabkan lebih banyak keringat dari pada pakaian yang biasa. jadi sebisa mungkin pakai pakaian yg longgar dan terbuat dari katun agar badan anda dapat bernafas.

2. Gunakan deodorants dan antiperspirants
anti-per spirants mengandung garam aluminium yang dapat mengurangi keringat dengan menutup saluran keringat.
deodorants, disisi lain mengandung antiseptic untuk melawan bakteri. deodorants membantu mengurangi bau tapi tidak mengurangi keringat yg terjadi.

3. Pelihara kebersihan
mandi dengan teratur merupakan hal terpenting dalam melawan bau badan.

4. Hindari minuman yang panas
minuman yang panas dapat meningkatkan panas badan dan meningkatkan keringat. jadi kalau anda mengkhawatirkan bau badan anda, ada baiknya membiasakan minum air dingin.

5. Gunakan parfum
parfum mungkin tidak dapat mengatasi langsung keringat badan, namun mereka akan membantu ketika bau2 tersebut terjadi.

Persebaya Tidak Boleh Didukung Suporter Hingga 2014

Persebaya Tidak Boleh Didukung Suporter Hingga 2014
Sejumlah suporter Persebaya Bonek jatuh saat dibubarkan oleh anggota Dalmas Polwiltabes Surabaya, saat pertandingan antara Persebaya-Arema Indonesia di sisi luar Stadion 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Sabtu (16/1). (ANTARA/Eric Ireng)
Jakarta (ANTARA News) - Masa hukuman bagi Persebaya Surabaya untuk tidak didukung oleh suporternya saat laga tandang ditambah hingga tahun 2014 mendatang, kata Ketua Komisi Disiplin (komdis) PSSI Hinca Panjaitan di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, hukuman itu diberikan sebagai akibat dari kedatangan suporter saat Persebaya bertanding melawan tuan rumah Persib, 23 Januari 2010 lalu.

"Hukuman bagi Persebaya ditambah dua tahun. Dengan demikian total hukuman menjadi empat tahun. Hukuman ini akan berakhir 28 Januari 2014," katanya usai sidang.

Hukuman Persebaya dilarang didukung oleh suporternya sebelumnya diperoleh saat tandang ke kandang Pelita Jaya 16 Januari 2010. Saat itu suporter Persebaya masuk ke dalam lapangan.

Dengan kasus tersebut komdis PSSI memutuskan memberi sanksi kepada Persebaya dua tahun tidak boleh didukung oleh suporternya setiap laga tandang dan berlaku hingga 28 Januari 2012.

Selain memutuskan penambahan hukuman, komdis PSSI juga menghukum Persebaya denda Rp50 juta. Denda itu harus dibayarkan pada pihak Persib Bandung terkait pengrusakan yang dilakukan suporter Persebaya.

Sementara itu pihak Persib Bandung juga mendapatkan sanksi yang cukup berat. Tim Maung Bandung itu didenda Rp250 juta karena suporternya melakukan tindakan rasis.

"Yang dilakukan suporter Persib telah merusak citra persepakbolaan Indonesia. Selain itu panpel Persib didenda Rp20 juta karena lalai dalam menyelenggarakan pertandingan (suporter Persebaya masuk stadion meski sudah ada sanksi larangan)," kata Hinca menambahkan.(*)

PSSI Berangkatkan 26 Pemain Muda ke Uruguay

PSSI Berangkatkan 26 Pemain Muda ke Uruguay
Jakarta (ANTARA News) - PSSI kembali mengirimkan tim nasional (Timnas) muda berkekuatan 26 pemain untuk berlatih di Uruguay.Timnas muda ini akan berada di Uruguay hingga Desember 2010 dan akan mengikuti kompetisI sepak bola U-18.

"Keberangkatan tim muda ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya," kata Manajer tim, Demis A. Djamaoeddin, kepada wartawan jelang keberangkatan tim itu di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ke-26 pemain yang berangkat ke Uruguay ini sebagian besar pernah memperkuat Indonesia pada kualifikasi Piala Asia U-19 di Bandung beberapa waktu lalu.

Sejumlah muka baru di antaranya Aris Wahyu (kiper), Manahati Lestusen, I Wayan Yulian Arimbawa, Ahmad Rezal, dan Muhammad Arsyad.

"Kami selalu mengevaluasi penampilan para pemain usai satu musim. Pemain yang tidak menunjukkan peningkatan akan tereliminasi," katanya.

Selain tampil pada kompetisi U-18 di Uruguay, tim muda ini diagendakan melakukan uji tanding melawan timnas negara lainnya.

KLASEMEN SEMENTARA DJARUM ISL 2009/2010




P
W
D
L
GD
PTS
Papan Atas
1
Arema
14
9
3
2
16-6
30
2
Persiba Balikpapan
14
7
3
4
20-11
24
3
Persela
13
7
3
3
13-8
24
4
Persema
13
7
1
5
17-17
22
5
Persib
14
6
3
5
14-13
21
6
Sriwijaya FC
14
6
3
5
18-20
21
Papan Tengah
7
Persebaya
14
5
4
5
24-22
19
8
Persik
12
4
6
2
17-10
18
9
Persiwa
13
5
3
5
25-21
18
10
Persijap
13
5
3
5
11-11
18
11
Persipura
13
3
7
3
17-17
16
12
Persisam
14
4
4
6
13-17
16
Papan Bawah
13
PSPS
14
4
4
6
13-17
16
14
PSM Makassar
14
4
4
6
10-20
16
Zona Playoff
15
Bontang FC
14
3
6
5
18-15
15
Zona Degradasi
16
Persija
12
3
5
4
12-14
14
17
Persitara
13
3
2
8
10-18
11
18
Pelita Jaya
14
1
6
7
8-18
9
Top Score : 9 Julio Lopez (Persiba)

8 B. Pamungkas (Persija)


Erick Lewis (Persiwa)


Beto Goncalvez (Persipura)

7 Aldo Baretto (Bontang FC)


Andi Oddang (Persebaya)

Selasa, 02 Februari 2010

Sports

BOLA NASIONAL

Sejarah persib bandung









BLOA INTERNASIONAL

Sejarah Liverpool FC

Sejarah Liverpool FC




 
Liverpool FC lahir pada tahun 1891. Uniknya klub ini lahir karena Everton, klub sepakbola di kota Liverpool, menolak untuk meneruskan sewa stadion Anfield yang sudah mernjadi markas mereka selama 7 tahun. Sewa kontrak yang naik dari 100 pounds/tahun menjadi 250 pounds/tahun menjadi penyebabnya. Everton memutuskan untuk pindah ke markas barunya, Goodison Park. Pemilik stadion Anfield yang bernama John Houlding merasa perlu untuk membentuk sebuah klub sepakbola untuk bermain di stadion Anfield yang kosong sepeninggal Everton. Awalnya klub baru tersebut ingin dinamai ‘Everton F.C. and Athletic Grounds, Ltd.’ namun nama tersebut ditolak oleh FA karena membuat kerancuan dengan nama tim Everton yang telah ada lebih dahulu. Jadilah klub baru tersebut bernama Liverpool FC.


Era Sebelum 1959

Di musim pertamanya, Liverpool langsung menjuarai Liga Lancashire dan karenanya langsung terpilih masuk menjadi anggota divisi 2 Football League musim 1893-1894. Di kompetisi divisi 2, Liverpool benar-benar tak terkalahkan dan keluar sebagai juara divisi 2 sehingga secara otomatis langsung promosi ke divisi satu (divisi utama). Liverpool baru menjadi juara divisi satu pada musim 1900-1901.  Mereka kemudian menjadi juara liga lagi pada musim 1905-1906. Liverpool juga mencapai final pertama piala FA nya tahun 1914 tetapi kalah melawan Burnley 0-1 di final. Musim kompetisi tahun 1921-1922 dan 1922-1923 mereka menjadi juara secara berurutan. Kemudian datanglah masa vakum gelar selama 27 tahun sebelum mereka dapat menjadi juara liga lagi pada musim 1946-1947.  Setelah itu Liverpool kembali tenggelam dan bahkan mengalami degradasi pada musim 1953-1954.

Era Bill Shankly

Pada bulan Desember 1959, Liverpool menunjuk bos Huddersfield Town, Bill Shankly, untuk menjadi manager menggantikan Phil Taylor. Shankly sendiri bukanlah seorang manager terkenal pada waktu itu dan sebagian fans dan media meragukan kemampuannya. Shankly justru memulai dengan merevolusi skuad Liverpool besar-besaran, tidak kurang dari 24 pemain dia lepas dan merekrut pemain-pemain baru pilihannya.

Lapangan latihan di Melwood pun tak luput dari perhatiannya dan dirombak menjadi tempat latihan sepakbola kelas satu. Ia juga mengenalkan sistem latihan permainan Five-a-Side atau sepakbola 5 pemain lawan 5 pemain. Idenya adalah membuat permainan menjadi lebih sederhana dan lebih hidup, passing dan bergerak.

Di musim ketiganya atau 1961-1962, Liverpool keluar sebagai juara divisi 2 dan promosi ke divisi utama. Dibawah Shankly Liverpool langsung keluar sebagai juara liga pada musim keduanya di liga utama, musim 1963-1964, atau 17 tahun setelah mereka merasakan gelar liganya yang terakhir. Kemudian setelah itu Liverpool mulai merajai liga, mereka merengkuh lagi gelar juara liga musim 1965-1966 dan piala FA pertama sepanjang sejarah mereka tahun 1965. Total gelar yang diraih Liverpool dibawah Bill Shankly selama tahun 1959-1974 adalah : 3 kali juara liga (1964, 1966, 1973), 2 kali juara piala FA (1965, 1974) dan 1 kali juara piala UEFA (1973). Itu belum termasuk runner-up liga 2 kali, runner-up piala FA 1 kali dan runner up piala Winners Eropa 1 kali. Shankly pensiun setelah Liverpool nya meraih juara piala FA tahun 1974.

Era Bob Paisley

Bob Paisley kemudian dipilih untuk menggantikan Shankly. Paisley, mantan pemain Liverpool and staf kepercayaan Shankly, pada awalnya tidak berminat untuk menjadi manager klub namun setelah dirayu oleh pihak manajemen ia pun akhirnya setuju menangani Liverpool sebagai manager mereka yang baru. Ia merekrut trio Skotlandia, Kenny Dalglish, Graeme Souness dan Alan Hansen, yang kesemuanya nantinya menjadi pemain legendaris Liverpool. Dan di tangan Paisley lah Liverpool menjadi sebuah klub yang sangat luar biasa dan bagai tak terkalahkan di masa itu. Selama 9 tahun kepemimpinannya dari tahun 1974 sampai 1983 Liverpool merengkuh 6 gelar liga (1976, 1977,1979, 1980, 1982, 1983), 3 gelar juara Eropa/Champions (1977, 1978, 1981), 3 gelar juara piala liga berurutan (1981, 1982, 1983), 1 juara piala UEFA dan 1 kali juara piala Super Eropa. Liverpool juga mencapai runner-up liga 2 kali, 1 kali runner up piala FA, 1 kali runner up piala Liga, 1 kali runner up piala Super dan 1 kali runner up piala dunia antar klub.


Era Joe Fagan

Joe FaganKemudian setelah Paisley pensiun tahun 1983, ia digantikan oleh asistennya, Joe Fagan. Pergantian manager Liverpool yang berkesinambungan perlu kita kagumi. Dari Shankly yang memberikan jabatannya kepada staf kesayangannya, Paisley, kemudian Paisley pun meneruskannya kepada staf kepercayaannya Joe Fagan. Fagan sendiri saat mulai menangani Liverpool sudah berumur 63 tahun.  Di tahun pertamanya Fagan langsung membawa Liverpool kembali tancap gas dan menjadi klub Inggris pertama yang meraih 3 gelar dalam setahun; juara liga, juara piala liga dan juara Champions Eropa.

Tragedi Heysel



Liverpool masuk final piala Champions lagi pada tahun 1985, namun saat itu terjadi tragedi Heysel dimana sebelum pertandingan pendukung Liverpool dan Juventus berkelahi massal. Pendukung Liverpool menerobos pembatas dan menyerbu tempat pendukung Juventus berada. Total korban meninggal adalah 39 orang, sebagian besar merupakan pendukung Juventus. Pemain Liverpool yang sudah shock karena peristiwa itu harus tetap bertanding dan akhirnya kalah 0-1 dari Juventus. Pihak UEFA kemudian memberi hukuman kepada semua klub Inggris untuk tidak boleh bertanding di semua kompetisi resmi Eropa selama 5 tahun dan kepada Liverpool dikenakan hukuman 10 tahun yang kemudian direvisi menjadi 6 tahun untuk Liverpool.

Era Kenny Dalglish

Tahun 1985 Fagan mundur dan kemudian digantikan oleh Kenny Dalglish sebagai manager-pemain Liverpool pertamanya. Sebagai pemain, Dalglish sampai sekarang diyakini oleh sebagian besar pendukung Liverpool sebagai pemain terbesarnya sepanjang sejarah. Di tangan Dalglish, Liverpool tetap tak berubah untuk selalu haus akan gelar. Selama kepemimpinan 6 tahun King Kenny, Liverpool meraih 3 gelar juara liga (1986, 1988, 1990) dan 2 gelar juara piala FA (1986, 1989). Runner up liga 3 kali dan runner up piala FA 1 kali. Dalglish yang juga bermain di final Champions ‘Tragedi Heysel 1985’, mundur setelah shock nya yang kedua, yaitu Bencana Hillsborough.


 
Peristiwa Bencana Hillsborough di semi final Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest, terjadi ketika 94 orang meninggal karena terdesak sampai ke pagar kawat pembatas antara penonton dan lapangan stadion Hillborough (Sheffield). Total orang yang cedera juga mencapai 96 jiwa. Sebuah tragedi berdarah yang kemudian membuat pihak FA melarang adanya pagar kawat pembatas lapangan dan penonton sampai sekarang.


1991-2004

Dalglish yang mundur digantikan oleh Graeme Souness. Sebagai pemain, Souness memang merupakan salah satu pemain legenda Liverpool. Namun di tangan pria Skotlandia itu Liverpool kali ini benar-benar tenggelam. Satu satunya gelar yang ia raih sebagai manager adalah juara piala FA tahun 1992. Roy Evans, pelatih tua yang merupakan staf pelatih Liverpool saat itu menggantikannya pada tahun 1994. Prestasi Liverpool mulai membaik namun tidak mampu lebih dari ranking 3 Premiership. Gelar piala liga diraih Evans tahun 1995 dan runner up piala FA tahun 1996. Gerard Houllier, mantan pelatih tim Perancis, ditunjuk untuk bersanding dengan Evans pada tahun 1998. Namun kerja sama ini tidak bertahan lama karena Evans mundur dan Houllier menjadi manager tunggal Liverpool mulai saat itu. Prestasi terbesar Houllier adalah sewaktu Liverpool meraih Treble ( juara piala FA, juara piala liga, juara piala UEFA) pada tahun 2001. Liverpool mencapai runner up liga pada tahun 2002. Saat itu Houllier mulai dilanda penyakit jantung dan akhirnya dia mundur pada tahun 2004.


2005-sekarang

Rafael Benitez, pelatih Valencia yang sukses membawa klub Spanyol itu juara La liga 2 kali, ditunjuk oleh manajemen Liverpool untuk menangani klub. Di tahun pertamanya, Rafa hanya mampu membawa Liverpool mencapai peringkat ke-5 Premiership. Namun lain ceritanya untuk kompetisi Liga Champions Eropa dimana secara mengejutkan Liverpool bisa keluar sebagai juara Eropa setelah menang adu penalti melawan AC Milan di final. Final yang dramatis karena Liverpool justru tertinggal 0-3 di babak pertama namun bisa menyamakan kedudukan dan menang saat adu penalti digelar. Tahun 2006 Liverpool dibeli oleh dua orang Amerika bernama George Gillet dan Tom Hicks dengan harga yang mencapai 218,9 juta pounds. Benitez membawa Liverpool ke final Champions lagi tahun 2007 dan lagi-lagi melawan AC Milan, namun kali ini Liverpool kalah 1-2 di final.





http://soccermetro.com/liverpool/sejarah-liverpool

Sejarah Persebaya



Berdiri: 1927

Alamat: Jl. Karanggayam No. 1 Indonesia

Telpon: +62 (0) 31 503 2250

Ketua: Saleh Ismail Mukadar (Ketua Umum)

Stadion: Gelora 10 November, Tambaksari
Sejarah
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 4 Divisi Utama
Nama Stadion: Stadion Gelora 10 November Tambaksari (Kapasitas 30.000)
Tanggal Berdiri: 18 April 1927
Julukan: Bajul Ijo, Green Force
Kelompok Suporter: Bonek Mania

Sejarah Singkat:
Persebaya didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond [SIVB]. Tim kota Pahlawan ini juga turut berperan dalam pendirian PSSI. Pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja [Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja].

Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya [Persatuan Sepakbola Surabaya], dan menjadi salah satu raksasa bersama Persib dan Persija. Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994.

Selain ulah suporternya, Persebaya juga selalu diwarnai kontroversi. Saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah ’sepakbola gajah’, karena mengalah kepada Persipura Jayapura 12-0 untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang. Taktik ini membawa hasil, dan Persebaya berhasil menjadi juara.

Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I.

Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final.

Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.

Sejarah Persib Bandung

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National Voetball Bond ( NVB ).
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.
Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta.
Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.
Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.
Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto.
Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.
Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.
Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib.